Membimbinng pasien beribadah.

peran perawat dalam membimbing pasien untuk beribadah sangat penting untuk dilakukan. misalnya, pasien yang dalam keadaan sakit dan pasien te. rsebut dalam keadaan tidur, sedangkan waktu sudah menunjukkan untuk sholat dzuhur, perawat wajib membangunkan pasien dan mengingatkan untuk sholat. apabila pasien tersebut tidak dapat berwudhu sendiri, perawat bisa membantunya atau bahkan pasien yang tidak dapat bangun dari tempat tidurnya, perawat bisa membantu untuk mewudhuhkan pasien dengan tayammum atau dengan air wudhu biasa. misalnya untuk tayammum sendiri, peawat dapat membantunya dengan menontohkan terlebih dahulu bagaimana caranya bertayammum, sedangkan membimbing pasien dalam berwudhu dengan air biasa perawat dapat mengusap-usapkan air tersebut dengan sebuah handuk kecil pada anggota bagian wudhu diantaranya bagian tangan, bagian kaki, bagian muka dll.

1. Membimbing Pasien untuk sholat Fardhu

Orang yang sakit, wajib pula mengerjakan sholat fardhu dengan cara yang   ditentukan oleh syara’. Termasuk pasien selama akal dan pikirannya masih sadar. Pasien diwajibkan untuk sholat, begitu juga dengan perawat mempunyai kewajiban untuk mengingatkan pasien untuk sholat. Cara-caranya yaitu :

  1. Bagi pasien yang tidak kuasa untuk sholat berdiri boleh sholat dengan duduk. Untuk cara ruku’nya dengan membungkukkan sedikit dari punggungnya. Sedangkan untuk cara sujudnya adalah sesuai dengan sujud dalam sholat. (seperti gambar dibawah)

2. Bagi pasien yang tidak kuasa sholat dengan duduk dan berdiri, maka boleh sholat dengan mengarahkan kedua kakinya kearah kiblat, kepalanya agak ditinggikan sedikit dengan bantal sampai mukanya dapat mengarah ke kiblat. Cara mengerjakan sholat ini hanya dengan menggerakkan badanya ke muka dengan agak menunduk.

3. Bagi pasien yang tidak mampu sholat dengan cara tidak dengan menghadapkan kedua kakinya kearah kibklat, maka berbaring dengan seluruh anggota badannya dihadapkan kearah kiblat, untuk ruku’ dan sujudnya menurut kadar kemampuannya.

4. Bagi pasien yang masih tidak bias mengerjakan sholat dengan cara berbaring seperti yang tersebut diatas, maka cukup dengan isyarat dengan mata atau kepala.

5. Bagi pasien yang tidak mungkin semuanya dilakukan, maka cukup dengan dikerjakan dalam hati dengan sengaja niat mengerjakan sholat.

Referensi :

Tuntutan Sholat